Monday, March 12, 2012

GIZI IBU HAMIL HIPEREMESIS

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu,sejak dini yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan.

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. Gejala emesis merupakan hal yang normal dan lumrah terjadi pada bumil. Namun, ada juga emesis yang wajib diwaspadai yaitu hiperemesis gravidarum.

Penyebab Mual

Mual dan muntah sering kali membuat bumil sulit makan, sekalipun yang tersaji makanan favoritnya. Ada beberapa penyebab timbulnya rasa mual yang kemudian mengakibatkan muntah:

1. Hormon esterogen, progesteron, dan HCG

Saat hamil terjadi peningkatan hormon esterogen dan progesteron yang memengaruhi sistem pencernaan. Akibatnya proses mencerna membutuhkan waktu lebih lama hingga memicu rasa mual. Sedangkan hormon HCG yang keluar melalui aliran darah juga berujung timbulnya rasa mual.

2. Makanan

Hindari makanan yang dapat memicu produksi gas seperti kol dan taoge. Produksi gas yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual dan menyebabkan muntah.

3. Peningkatan sensivitas bau dan rasa


GIZI PADA BUMIL HIPEREMESIS

Tujuan :

• Mengganti persedian glikogen & mengontrol acidosis
• Secara berangsur memberikan makanan cukup kalori & zat-zat gizi

Syarat :
• Tinggi hidrat arang, rendah lemak (tugas)
• Cukup cairan
• Bentuk makanan kering
• Makanan mudah cerna, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering
• Sesuai situasi dan kondisi, secara berangsur berikan makanan yang memenuhi syarat gizi

Macam Diit

Diit Hyperemesis I
• Utk hyperemesis berat
• Makanan terdiri dari roti kering dan buah
• Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya
• Makanan ini mengandung semua zat gizi, kecuali vitamin C ( hanya utk beberapa hari)

Diit Hyperemesis II

• Utk rasa mual dan muntah sudah berkurang
• Secara berangsur diberikan makanan bergizi tinggi
• Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya
• Makanan ini mengandung semua zat gizi, kecuali vitamin A & D

Diit Hyperemesis III
• Utk hyperemesis ringan
• Sesuai kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan
• Makanan ini cukup semua zat gizi, kecuali kalsium
• rasa mual dan muntah sudah berkurang
• Secara berangsur diberikan makanan bergizi tinggi


Makanan yg baik diberikan :

• Roti panggang, biskuit, soda, krekers dpt dimakan bersama jam
• Buah segar, sari buah
• Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun dsb), sirup,kaldu tak berlemak, teh & kopi encer

Makanan yg tidak boleh diberikan
• Goreng-gorengan & makanan berlemak
• Makanan yang terlalu berbumbu & yang berbau merangsang

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes