Ada
banyak penyebab mengapa ASI tidak lancar atau bahkan tidak keluar sama sekali.
Di antaranya adalah karena kurangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
menyusui, stress yang melanda ibu, masalah hormonal, bayi yang bingung puting,
penyakit yang diderita, obat-obatan tertentu yang dikonsumsi, perokok yang
aktif, dan lain sebagainya. ASI yang tidak lancar ini membuat para ibu akhirnya
beralih ke susu formula, dan akhirnya berhenti menyusui sama sekali.
Padahal,
meski ASI kurang atau tidak lancar karena berbagai hal tadi, para ibu tetap
selalu disarankan untuk memberikan ASI untuk buah hatinya. Lebih baik ada ASI
sedikit daripada tidak sama sekali. Karena masih ada cara lain untuk kembali
melancarkan ASI yang sudah kering atau berhenti. Cara ini sering disebut dengan
relaktasi.
Relaktasi
adalah pemberian ASI kembali terhadap bayi yang sama setelah beberapa waktu
berhenti disusui karena beberapa alasan. Atau bahasa singkatnya, relaktasi itu
artinya menyusui kembali setelah lama tidak menyusui.
Proses
relaktasi ini pun sifatnya subyektif, alias bergantung pada masing-masing kondisi
ibu dan bayinya. Jika dulu sebelum terhenti menyusui ASI seorang ibu lancar,
maka insya Allah untuk relaktasinya juga lebih mudah. Meski bagi yang
sebelumnya ASI tidak banyak, tidak ada salahnya mencoba relaktasi. Karena
sistem produksi ASI di payudara ibu adalah sesering mungkin ASI diberikan pada
bayi atau diperah, maka akan semakin banyak pula ASI yang diproduksi.
Kemudian,
yang juga harus diperhatikan adalah jarak berhentinya bayi minum ASI. Semakin
dekat jaraknya, akan semakin mudah. Karena bila bayi sudah terlanjur besar dan
sudah terlanjur nyaman dengan dot atau botol susu, akan susah baginya untuk
menyusu langsung dari payudara ibu.
Relaktasi
adalah sebuah proses untuk kembali menyusui. Beberapa kondisi dapat menyebabkan
bayi tidak mendapatkan ASI, seperti: bayi diberi susu formula sejak lahir tanpa
indikasi medis, bayi sakit sehingga tidak mampu atau tidak ada kesempatan untuk
menyusu, ibu berhenti menyusui karena sakit atau bayi adalah anak adopsi.
Umumnya bayi tidak mendapatkan ASI karena kurangnya informasi dan keterampilan yang diberikan kepada ibu tentang menyusui.
Relaktasi dapat dimulai kapan pun. Bila bayi masih sesekali menyusu, dengan relaktasi produksi ASI akan meningkat dalam beberapa hari sehingga bayi tidak lagi membutuhkan susu formula atau MP-ASI sebelum waktunya.
Umumnya bayi tidak mendapatkan ASI karena kurangnya informasi dan keterampilan yang diberikan kepada ibu tentang menyusui.
Relaktasi dapat dimulai kapan pun. Bila bayi masih sesekali menyusu, dengan relaktasi produksi ASI akan meningkat dalam beberapa hari sehingga bayi tidak lagi membutuhkan susu formula atau MP-ASI sebelum waktunya.
Bila
bayi telah berhenti menyusu, relaktasi akan merangsang kembalinya produksi ASI
dalam waktu 1-2 minggu. Semakin muda bayi, semakin cepat produksi ASI kembali
dapat memenuhi kebutuhan bayi.
Sebelum
memutuskan untuk melakukan relaktasi, sebaiknya bertanyalah kepada diri Anda
sendiri, apa sesungguhnya yang mendorong Anda untuk melakukan hal ini? Jujur
pada diri sendiri mengenai motivasi untuk melakukan relaktasi, karena hal ini
ikut berperan besar dalam menentukan keberhasilan upaya yang akan Anda lakukan
untuk menyusui kembali bayi Anda.
Persiapan Mental
Berikut
ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum
memutuskan untuk melakukan relaktasi. Sebaiknya, diskusikan terlebih dahulu
alasan-alasan yang telah Anda kemukakan diatas, dan ajaklah keluarga Anda,
terutama suami, untuk membantu Anda dalam melakukan persiapan mental:
- Bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak menyusu langsung dari payudara Anda, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
- Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar Anda, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman Anda yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.
- Mengatur mind set Anda. Sama halnya dengan ketika pertama kali mulai menyusui setelah melahirkan bayi Anda, CONFIDENCE dan COMMITMENT adalah kunci utama keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa Anda akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun Anda yakin bahwa perjuangan Anda akan membuahkan hasil yang manis, yaitu Air Susu Ibu.
Persiapan Awal
Jika
Anda dan pasangan Anda telah dengan mantap memutuskan untuk melakukan
relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat Anda lakukan:
- Pastikan Anda cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan Anda sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
- Mintalah kepada dokter Anda obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
- Banyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa Anda delegasikan, karena Anda akan menghabiskan hampir seluruh waktu Anda bersama bayi Anda selama minggu-minggu pertama program relaktasi.
- Kurangi jadwal kegiatan Anda diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin Anda menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi Anda.
- Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi Anda. Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati Anda sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya, dan Anda ingin memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, yaitu ASI Anda.
- Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi Anda dikerjakan oleh Anda sendiri. Memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya bermain.
- Berlatih memposisikan bayi pada payudara Anda. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika Anda mulai menyusui.
Cara Melakukan Relaktasi
Relaktasi
hanya bisa dilakukan dengan satu cara, yaitu : membiarkan bayi Anda menyusu
sesering mungkin pada payudara Anda. Frekuensi menyusui ini setidaknya
adalah 10 kali dalam 24 jam, atau lebih jika memang bayi Anda menginginkannya.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempu untuk meningkatkan
frekuensi menyusui bayi Anda:
- Cobalah untuk menyusui bayi Anda setiap 2 jam sekali.
- Biarkan bayi Anda menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
- Anda harus membiarkan bayi Anda mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat menyusu.
- Cobalah untuk selalu bersama bayi Anda – terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan – sehingga dapat setiap saat menyusui bayi Anda.

- Gunakan suplementer menyusui sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Konsultan Laktasi Anda. Sebagai permulaan, Anda harus memberikan seporsi penuh susu (formula atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi Anda, atau dalam jumlah yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
- Segera setelah ASI Anda mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau ASIP) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
- Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
- Lamanya Anda berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi. Misalnya, jika Anda baru berhenti menyusui 2 hari, maka Anda akan membutuhkan 2 hari untuk menghasilkan kembali pasokan ASI Anda. Namun, jika Anda telah berhenti menyusui selama 1 bulan, mungkin akan dibutuhkan 1 bulan pula untuk menghasilkan ASI kembali.
- Relaktasi lebih mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa saja.
- Relaktasi lebih mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan saja.
Pastikan bahwa ketika menyusui, posisi badan Anda, posisi
badan dan posisi pelekatan bayi Anda sudah benar, nyaman dan tepat.
Secara perlahan, kurangi dan hentikan pemberian makanan
(susu formula) lewat botol yang menggunakan dot bayi. Gantilah dengan metode
pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun dengan jari tangan. Sebaiknya
Anda tidak memberikan empeng pada bayi Anda. Gantilah kebiasaan comfort
sucking bayi Anda pada empeng dengan comfort sucking pada payudara
Anda.
Jika bayi Anda menolak mengisap payudara yang ’kosong’, Anda
dapat memberikan susu (formula atau ASIP) pada saat bayi Anda sedang mengisap
payudara Anda melalui cara berikut ini:
Selama masa relaktasi ini, periksalah secara teratur hal-hal
sebagai berikut untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak kekurangan makanan: (a)
kenaikan berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan (2)
frekuensi harian BAK (5-6 kali) dan BAB (minimal 1 kali) bayi Anda.
Jangka Waktu Relaktasi
Jangka waktu yang dibutuhkan agar pasokan ASI seorang wanita
meningkat sangat bervariasi. Akan sangat membantu jiga Anda sangat termotivasi
dan bayi Anda sering menyusu sesuai dengan frekuensi yang telah disarankan.
Namun, sebaiknya Anda tidak perlu cemas apabila waktu yang diperlukan oleh Anda
untuk menghasilkan ASI kembali lebih lama dari yang diperkirakan.
Hal-hal berikut ini dapat dijadikan tolak ukur jangka waktu
relaktasi, namun sekali lagi ditegaskan bahwa setiap wanita membutuhkan durasi
yang berbeda-beda untuk meningkatkan atau menghasilkan pasokan ASI.
0 comments:
Post a Comment