Tuesday, February 4, 2014

Lumajang peduli asi (sambuatan ibu ketua tim penggerak PKK kab. Lumajang)

POINTER SAMBUTAN IBU KETUA TP –PKK KABUPATEN LUMAJANG DALAM RANGKA KEGIATAN PERTEMUAN SOSIALISASI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF YANG BENAR TANGGAL 9 SEPTEMBER 2013

Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan,dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, artinya tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat.

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Penyebabnya antara lain ibu merasa ASI-nya tidak cukup atau ASI tidak keluar pada hari pertama. Keadaan ini terjadi bukan karena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup melainkan karena ibu kurang percaya diri dan belum mengetahui cara-cara menyusui yang baik dan benar. Disamping itu juga semakin gencarnya promosi susu formula yang membuat ibu menjadi malas untuk memberikan asinya.

Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Lumajang tahun 2012 pada sebesar 45%, hal ini menunjukkan cakupan tersebut masih di bawah target yang telah ditetapkan sebagai mana SPM yaitu sebesar 80%.

Guna mendukung keberhasilan program pencapain ASI esklusif, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif.

Peraturan pemerintah ini dilahirkan guna menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan sumber makanan terbaik sejak dilahirkan sampai berusia 6 bulan Di samping itu, kebijakan ini juga untuk melindungi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Di dalam peraturan tersebut dibahas mengenai Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, pengaturan penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya, sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya.

Keberhasilan seorang ibu dalam menyusui bayinya secara ekslusif dipengaruhi oleh kepercayaan ibu bahwa asinya cukup memenuhi kebutuhan bayinya, dukungan keluarga terutama suami dan orangtua serta provider petugas kesehatan itu sendiri.

Pada pertemuan ini diharapkan bahwa ibu-ibu semua dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pemberian asi secara ekslusif bagi bayi dan bagaimana menyusui bayi yang benar serta bagaimana pola pemberian asi bagi ibu bekerja. Dan mampu menjadi motivator asi di wilayah masing-masing.

Pada pertemuan ini juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mewujudkan   kelompok peduli dan pendukung ASI di masyarakat sehingga mampu untuk menampung dan menjadi fasilitator dalam pencapaian asi esklusif. Kelompok bisa terdiri dari ibu-ibu,bapak-bapak,remaja, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang kesemuanya menjadi pendukung ibu-ibu yang memberikan ASI secara ekslusif pada bayinya yang kita sebut sebagai pejuang asi.

Asi merupakan anugerah terindah bagi seorang bayi dan menyusui adalah merupaka kesempatan yang luarbiasa bagi seorang ibu. Dengan ASI anak menjadi sehat dan cerdas serta Asi untuk buah hati adalah investasi masa depan. Oleh karenannya marilah kita bersama-sama untuk memberi dukungan pada ibu-ibu yang memberikan asinya.

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes