Monday, July 20, 2009

ONE DAY CARE

ONE DAY CARE

Status gizi masyarakat merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan khususnya dibidang kesehatan. Jika ditelusuri timbulnya masalah gizi kurang pada dasarnya ditentukan oleh jumlah dan kualitas masukan (intake) makanan yang kurang baik serta memburuknya status kesehatan individu sebagai akibat adanya penyakit infeksi akibat dari faktor lingkungan yang memburuk. Mengingat masalah gizi tersebut bersifat multidimensi, maka upaya penanggulangan masalah gizi harus dilakukan secara terpadu lintas sektoral.

Bentuk Kegiatan :
Kegiatan One day Care ini merupakan kegiatan Posyandu dengan 5 meja yang dikhususkan untuk balita gizi buruk dalam satu desa atau ditambah desa terdekat. Kegiatan – kegiatan :
1. Pendaftaran, Penimbangan, Pencatatan, Penyuluhan
2. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh ( dr, drg, Kesehatan Lingkungan, konsultasi gizi)
3. Penyampaian materi : ( Kesehatan dan tumbuh kembang balita, kesehatan keluarga,gizi keluarga dan lingkungan sehat)
4. Pelatihan ketrampilan menyusun, memasak menu dan ketrampilan lain yang dapat digunakan untuk menambah income,misalnya : menyulam, merajut, membuat jajanan, dll
5. Pelatihan pemanfaatan pekarangan
a. Penanganan dari bidang kesehatan
1. Tujuan :
• Peningkatan pengetahuan peserta tentang penanganan balita gizi buruk
• Peningkatan ketrampilan peserta dalam menyusun menu seimbang bagi balita
Bentuk kegiatannya adalah pemberian pengetahuan kepada ibu balita gizi buruk mengenai penanganan penyakit balita, penanganan tumbuh kembang, perawatan gizi, managemen laktasi, penanganan gizi
2. Nara Sumber
• Dokter : melakukan pemeriksaan secara klinis balita
• Dokter gigi : melakukan pemeriksaan gigi
• Bidan : Pemeriksaan tumbuh kembang balita

• Petugas Gizi : Menilai status gizi, melakukan praktek menyusun menu yang sehat dan intervensi ( PMT-P dan penyuluhan)
• Sanitarian : Memberi pengetahuan prilaku hidup bersih dan sehat
3. Metode : Ceramah, Tanya jawab dan praktek
4. Peserta :
• Ibu balita gizi buruk
• Kader sebagai pendamping ibu balita
• Kepala Keluarga balita gizi buruk
• Tokoh masyarakat (kepala desa, Kepala dusun, Ketua Tim Penggerak PKK desa, ketua kader desa)

b. Pelatihan budidaya tanaman produktif di pekarangan dan peningkatan ketrampilan
1. Tujuan :
• Peningkatan ketrampilan peserta dalam memanfaatkan pekarangan (sistem okulasi tanaman produktif misalnya mencangkok atau menyambung)
• Peningkatan ketrampilan peserta guna meningkatkan pendapatan
Peserta :
• Ibu balita gizi buruk
• Kader sebagai pendamping ibu balita
• Kepala Keluarga balita gizi buruk
• Tokoh masyarakat ( kepala desa, Kampung, ketua kader, Ketua Tim Pengerak PKK desa)
3. Nara sumber :
• PKK Kabupaten : Melatih ketrampilan Ibu memasak menu sehat, ketrampilan menyulam, merajut, membuat kue dll
• Dinas Pertanian : Melatih keluarga untuk melakukan pemanfaatan pekarangan yaitu dengan gerkan TASBIH yaitu Tanaman sejuta Biji di Halaman

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes